Sembilan Ruang Riuh
Naskah lakon ini menjadi penanda bahwa pementasan akan segera
digelar. Oleh karena itu pula menjadi sesuatu yang lumrah ketika keterangan
pemanggungan banyak dituliskan. Dalam konteks ini, potret kehidupan jelas telah
mengalami sentuh ulang (retouch) dan
karenanya bisa berwujud rupa-rupa. Persis seperti apa yang diungkapkan oleh
Vakhtangov, bahwa apa pun kenyataan kehidupan yang diacu, ketika diusung di
atas panggung, maka mesti ditampilkan secara teatrikal. Oleh karena itu,
kenyataan panggung mesti lebih beraneka rupa dibanding kenyataan kehidupan
sesungguhnya. Keanekarupaan tersebut hadir dalam buku ini melalui 9 (sembilan)
naskah lakon yang kesemuanya menunggu tangan kreatif untuk diusung di atas
pentas secara teatrikal dengan semangat pemberdayaan dan penumbuhan kesadaran
akan pentingnya penciptaan teater (Eko Ompong Santosa)