Sembilan Ruang Riuh

Tribee
0


 

Sembilan Ruang Riuh

Naskah lakon ini  menjadi penanda bahwa pementasan akan segera digelar. Oleh karena itu pula menjadi sesuatu yang lumrah ketika keterangan pemanggungan banyak dituliskan. Dalam konteks ini, potret kehidupan jelas telah mengalami sentuh ulang (retouch) dan karenanya bisa berwujud rupa-rupa. Persis seperti apa yang diungkapkan oleh Vakhtangov, bahwa apa pun kenyataan kehidupan yang diacu, ketika diusung di atas panggung, maka mesti ditampilkan secara teatrikal. Oleh karena itu, kenyataan panggung mesti lebih beraneka rupa dibanding kenyataan kehidupan sesungguhnya. Keanekarupaan tersebut hadir dalam buku ini melalui 9 (sembilan) naskah lakon yang kesemuanya menunggu tangan kreatif untuk diusung di atas pentas secara teatrikal dengan semangat pemberdayaan dan penumbuhan kesadaran akan pentingnya penciptaan teater (Eko Ompong Santosa)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)